Jumat, 30 November 2012

MIKROBIOLOGI INDUSTRI DALAM FERMENTASI, MIKROORGANISME DALAM INDUSTRI, KINETIKA PERTUMBUHAN, MEDIA FERMENTASI, DAN FAKTOR LINGKUNGAN



BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
 Mikrobiologi industri merupakan suatu usaha memanfaatkan mikrobia sebagai komponen untuk industri atau mengikutsertakan mikrobia dalam proses. Mikroba dalam industri menghasilkan  bermacam produk, diantaranya: Zat kimia, Antibiotik, Zat tumbuh, Makanan dan minuman ,Pengawetan, dan sebagainya
Fermentasi
Fermentasi dapat didefinisikan sebagai perubahan gradual oleh enzim beberapa bakteri, khamir, dan jamur.
Industri fermentasi dalam pelaksanaan prosesnya dipengaruhi oleh beberapa factor, yang meliputi : Mikroba, Bahan dasar, Sifat-sifat proses, Pilot-plant dan
Faktor social ekonomi
Mikroba
Dalam industri fermentasi mikrobia merupakan factor utama, sehingga harus memenuhi syarat-syarat tertentu yaitu :
1.      Murni proses –proses tertentu harus menggunakan biakan murni ( satu strain tertentu ) yang telah di ketahui sifat-sifatnya.
2.      Unggul . Pada  kondisi fermentasi yang diberikan , mikrobia harus mampu menghasilkan perubahan-perubahan yang dikehendaki secara cepat dan dengan hasil besar.
3.      Stabil. Pada kondisi yang di berikan.
4.      Bukan patogen . Mikrobia yang digunakan haruslah yang bukan pathogen bagi manusia maupun hewan, terkecuali untuk produksi bahan kimia tertentu.
Sifat-sifat proses
 Sifat–sifat proses harus disesuaikan dengan kondisi yang dibutuhkan mikrobia dan metabolismenya. Kondisinya dapat aerob ataupun anaerob,sedang bentuk mediumnya dapat cair ataupun padat Pilot plant.
Faktor social ekonomi:

6 M ( Men , Money, Materials, Machines, Method an Market )
1.      Men, manusia disini dia artikan sebagai tenaga kerja
2.      Money, uang adalah modal usaha adalah sejumlah uang atau barang
3.      Materials, materials sangat berpengaruh bagi kelancaran proses produksi
4.      Method, metode adalah pelaksanaan manajemen dalam perusahaan atau pengelolaan perusahaan
5.      Machies, hal ini berkaitan dengan teknologi yang di terapkan oleh perusahaan dalam melakukan proses produksinya.
6.      Market, pasar berhubungan dengan konsumen yang tersedia dan dapat diraih oleh perusahaan .
Proses-proses fermentasi
Proses fermentasi yang penting dalam industri komersial adalah produksi sel mikrobia , produksi enzim mikrobia , produksi hasil metabolisme mikrobia , dan proses transformasi.
Produksi Sel Mikrobia
Produksi sel mikrobia dapat dibagi menjadi dua kelompok , yaitu produksi ragi dan produksi protein sel tunggal sebagai pangan maupun pakan.
Produksi enzim mikrobia
Enzim-enzim mikrobia yang mulai dikembangkan di indonesia , misalnya lipase untuk detergen serta untuk produksi gliserol dan penyediaan asam penting dalam industri biofarmasi.
Produksi Hasil metabolisme mikrobia
Pertumbuhan mikrobia dengan produk yang dihasilkan yaitu berupa sel, termasuk juga asam amino, nukleotida, protein, asam nukleat, lipida, karbohidrat, dan sebagainya.

1.1    Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah ini yaitu :
1.  Mengetahui Mikroorganisme Dalam Industri
2.  Mempelajari Kinetika Pertumbuhan Mikroorganisme
3.  Mengetahui Media Fermentasi
4.  Mengetahui Faktor-Faktor Lingkungan
BAB II
PEMBAHASAN


2.1  Mikroorganisme Dalam Industri
Mikroorganisme yang digunakan dalam fermentasi pangan tradisional umumnya merupakan kultur campuran yang diperoleh dari bahan baku ataupun lingkungan dan sering tidak terindentifikasi.

2.1.1  Bakteri
Bakteri merupakan mikrobia uniseluler,tidak mempunyai klorofil. Bakteri tersebar luas di alam, didalam tanah, di atmosfir, didalam endapan-endapan lumpur, lumpur laut, dalam air, pada sumber air panas, di daerah antartika, dalam tubuh hewan, manusia, dan tanaman.

ü  Karakteristik Bakteri
Ada tiga bentuk dasar bakteri yaitu bentuk bulat atau kokus , bentuk batang atau silindris, bentuk lengkung atau vibrio.
1. Bentuk bulat
Bentuk bulat atau kokus dapat di bedakan lagi dalam :
a.       Mikrokokus, bulat satu-satu
b.      Diplokokus, bulat bergandengan seperti dua-dua
c.       Streptokokus, bulat bergandengan seperti rantai sebagai hasil pembelahan sel ke satu atau kedua arah dalam satu garis
d.      Tetrakokus, bulat berdiri dari 4 sel yang tersusun dalam bentuk bujur sangkar sebagai hasil pembelahan sel ke dua arah.
e.       Sarsina, bulat, terdiri dari 8 sel yang tersusun dalam bentuk kubus sebagai hasil pembelahan sel ketiga arah
f.       Stafilokokus, bulat tersusun sebagai kelompok  buah  anggur sebagai hasil pembelahan sel ke segala arah


2.  Bentuk batang
Bakteri bentuk batang dapat terdiri dari sel tunggal, bergandengan dua-dua
 (diplobasilus), dan sebagai rantai ( streptobasilus).
3.  Bentuk lengkung
Bakteri berbentuk lengkung pada pokoknya dapat menjadi bentuk koma ( vibrio).

ü  Bakteri yang penting dalam fermentasi
Ada berbagai  macam bakteri yang penting dalam fermentasi, yang sama antara lain adalah sebagai berikut:
1.          Acetobacter  Aceti.  Bakteri ini penting dalam produksi asam asetat, yang mengoksidasi alkohol sehingga menjadi asam asetat.
2.      Acetobacter xylinum. Bakteri ini digunakan dalam pembuatan nata decoco. Axylinum mampu mensintesis selulosa dari gula yang dikomsumsi
3.      Bacillus sp .  Merupakan genus dengan kemampuan yang paling luas.  Pada mulanya hanya digunakan untuk menghasilkan enzim amylase.
4.      Bilvidobacterium sp. Bersifat anaerob dan digunakan sebagai mikrobia probiotik.
5.      Lactobacillus sp. Digunakan dalam produksi asam laktat juga banyak berperan dalam fermentansi pangan seperti yogurt, sauerkraut dan juga produk probiotik.

2.1.2 Khamir
Istilah khamir umumnya digunakan untuk menyebut bentuk-bentuk yang menyerupai jamur dari kelompok Ascomycetes yang tidak berfilamen tetapi uniseluler dengan bentuk ovoid atau spheroid.

ü  Karakteristik Umum Khamir
Karakteristik Morfologi .
1.      Bentuk dan struktur
Bentuk khamir dapat sperikal sampai ovoid . struktur yang dapat diamati meliputi  dinding sel, sitoplasma, vakuol air, globula lemak dan granula.
2.      Reproduksi
Kebanyakan khamir melakukan reproduksi secara aseksual melalui pembentukan tunas secara multilateral ataupun polar.
3.      Karakteristik kultur
Khamir dapat membentuk lapisan film dia atas permukaan medium cair. produksi pigmen karotenoid menandakan adanya pertumbuhan genus Rhodorotula.

ü  Khamir yang penting dalam fermentasi
Khamir  memiliki fungsi penting dalam fermentasi, diantaranya adalah sebagai berikut
1.      Saccharomyces cerevisie, merupakan  khamir yg paling popular dalam pengolahan makanan. Khamir ini telah lama digunakan dalam  industri wine dan bir.
2.      Saccharomyces roxii , adalah khamir yang digunakan dalam pembuatan kecap dam berkontribusi   pada pembentukan aroma.

2.1.3  Jamur
Jamur merupakan mikrobia multiseluler yang banyak dimanfaatkan oleh manusia. Jamur berbentuk hifa sedang yang di budidayakan diambil badan buahnya dikenal sebagai cendawan.

ü  Karakteristik jamur
Karakterstik fisiologi jamur adalah berikut :
1)      Kandungan air
Kandungan air di bawah 14-15% pada biji-bijian atau makanan kering dapat mencegah  atau memperlambat pertumbuhan jamur.
2)      Suhu
Suhu optimum untuk kebanyakan jamur sekitar 25 C – 30 C, namun beberapa tumbuh baik pada suhu 35 – 37 C atau lebih, misalnya pada spesies Aspergillus.
3)      Kebutuhan  oksigen dan derajat keasaman
Kebanyakan jamur dapat tumbuh pada interval ph yang luas ( ph 2,0-8,5), walaupun pada umumnya jamur lebih suka pada kondisi asam.
4)      Kebutuhan makanan ( nutirsi)
Jamur pada umunya mampu menggunakan bermacam-macam makanan, dari yang sederhana sampai kompleks.

2.1.4  Motode isolasi
Medium yang diharapkan adalah medium yang memungkinkan isolat dapat tumbuh dengan baik dan memberikan penampakan bahan genetik yang maksimum.
1.      Kultur cair di perkaya
Kultur di perkaya adalah teknik yang berhasil meningkatkan jumlah mikroba yang diinginkan sehingga menjadi lebih banyak daripada mikroba lain dalam  inokulum asli.
2.      Menggunakan medium padat
Pada teknik ini biasanya meliputi penggunaan medium selektif yang berhubungan dengan subsrat untuk pertumbuhan yang mendukung tipe penghasil enzim.
3.      Isolasi Mikroorganisme
Isolasi meliputi mendapatkan , memurnikan , identifikasi dan pengujian produksi. Kriteria yang penting untuk memilih adalah :
a.       Karakteristik nutrisi mikroba
b.      Suhu optimum mikroba.
c.       Aksi mikroba terhadap peralatan yang digunakan
4.      Isolasi  Khamir
Satu metode yang secara luas digunakan oleh ahli khamir  adalah dengan mendispersi satu bagian koloni 2 sampai 3 ml air steril, kemudian menggoreskan satu osesupensi ini di atas media agar membentuk goresan zig-zag dari satu sisi ke sisi yang lain.
5.      Isolasi jamur
Isolasi jamur adalah media perhitungan dengan sebaran koloni yang tidak baik. gunakan jarum preparat, sterilkan dengan pemanasan, kemudian masukkan dalam cawan petri hingga dingin baru kemudian untuk mengambil spora atau  miselium dan inokulasikan.

6.      Isolasi mikroorganisme penghasil lipase
Lipase merupakan enzim yang mampu  merombak lemak menjadi asam lemak bebas dan gliserol.
7.      Isolasi mikroba penghasil protease
Genus -genus mikroba penghasil proteolitik meliputi Bacillus , Clostridium, Pseudomonas ,Proteus , Streptococcus, Micrococcus, berbagai jamur dan khamir.
8.      Penyimpanan kultur
Untuk menyimpan kultur ini dapat digunakan cara sebagai berikut :
a.       Ekstrak tanah agar
b.      paraffin
c.       Deep freezing
d.      Liofilisasi
e.       Kultur  tanah

2.2  Kinetika Pertumbuhan
Kemampuan untuk tumbuh dan menggandakan  diri adalah suatu karakteristik yang amat penting bagi sel hidup. Namun demikian definisi dari pertumbuhan itu sendiri masih sering di perdebatkan para ahli biologis.

2.2.1  Perhitungan jumlah bakteri
Syarat –syarat perhitungan jumlah bakteri menurut AOCAC edisi 14 tahun 1984 adalah :
1.      Hitung jumlah koloni, kalikan jumlah koloni (atau rerata jumlah jika digunakan ulangan dalam pengenceran yang sama) dengan kebalikan pengenceranya.
2.      Jika jumlah pada ulangan pertri atau pengenceran berurutan dirata-rata , hanya yang memenuhi syarat yang dirata-rata.



2.2.2        Ketentuan umum
Secara tradisional , media yang diasamkan digunakan untuk menghitung khamir dan jamur dalam makanan .penambahan antibiotic juga dapat dilakukan untuk menghambat perkembangan koloni bakteri .

2.2.3  Perhitungan jumlah khamir dan jamur
Prosedur perhitungan:
a.       Medium plate count
b.      simpan DRBC pada ruang gelap untuk mencegah kerusakan rose Bengal.
c.       Inokulasikan 0,1 ml dari pengeceran dan ratakan diatas agar.
d.      Hitung jumlah pada petri yang mengandung koloni 15-150 . jika ada miselia jamur yang menyebar ( umumnya tidak digunakan DRBC).
e.       Laporkan jumlah sebagai cfu/g atau ml sampel.

2.2.4  Model pertumbuhan dan pertumbuhan bakteri
Pada sel gram –positif bentuk murein polisakarida lebih,  dari 30 lapisan molekuler, sedang dalam gram–negatif hanya memiliki lapisan murein tunggal sedang polisakarida dan lipoprotein merupakan komponen utama dinding selnya. Prokariot juga tidak memiliki membrane inti atau organel –organel intraseluler lainnya.

ü  Pertumbuhan mikrobia dalam lingkungan tertutup
Suatu waktu proses dapat diprogram melalui dua produksi penisilin , selama fase awal miselium yang dihasilkan membutuhkan suhu yang lebih rendah daripada selama fase sintetik antibiotik.

ü  Pertumbuhan dalam lingkungan tertutup
Pada organisme uniseluler, pertumbuhan merupakan proses sebagai hasil peningkatan jumlah individu dan biomass. untuk organism multiseluler, pertumbuhan mewakili peningkatan biomass dan peningkatan jumlah sel dalam individu.

ü  Petumbuhan dalam lingkungan terbatas
Pada kurva pertumbuhan tersebut terlihat adanya fase-fase pertumbuhan yaitu:
1        Fase permulaan
Pada fase ini bakteri baru menyesuaikan diri dengan lingkungan baru.
2        Fase pertumbuhan yang dipercepat.
Pada fase ini bakteri mulai membelah diri , tetapi waktu generasinya masih panjang.
3        Fase pertumbuhan logaritma.
4        Fase pertumbuhan yang mulai terhambat.
5        Fase stasioner yang maksimum
6        Fase kematian yang dipercepat dan fase kematian logaritma.

2.2.5        Kultur fed-batch
Kultur fed-batch dijabarkan sebagai kultur batch dengan pemasukan pakan secara kontinu, atau secara teratur dengan medium tanpa mengubah cairan kultur. Jadi volume kultur bertambah dengan bertambahnya waktu.

ü  Penggunaan kultur fed-batch
Penggunaan fed-batch dalam industri fermentasi mampu membuat sisa konsentrasi substrat menjadi sangat rendah . Rendahnya sisa substrat mungkin  menguntungkan dalam :
1        membuat kondisi kultur dalam kapasitas aerasi fermentor
2        Menghindari pengaruh racun dari komponen medium

ü  Penggunaan fed-batch dalam fermentasi aerob
Pada proses fed-batch yang modern, untuk produksi khamir ,molase yang           digunakan dikontrol secara ketat, meskipun sistem ini memberikan laju pertumbuhan yang rendah. 
          


                                                                     
2.2.6        Kultur kontinu
Pada sistem kultur kontinu,pelimpahan (pengaliran keluar) melalui sifon pemembuang mempertahankan volume kultur dalam tabung kultur pada nilai yang konstan ( misalnya V ml).

2.3  Media Fermentasi
 Dalam fermentasi konvensional umumnya digunakan bahan baku yang tidak mahal, misalnya limbah biji-bijian, daging, prosesing serat dan sebagainya.

2.3.1 Sumber Karbon
Karbon merupakan unsur yang paling penting. Berdasar berat mikrobia, sekitar 50% berat mikrobia adalah karbon. Konsentrasi nitrogen bervariasi dari 3-15%. Oleh karena itu karbon merupakan bahan paling besar pada medium kultur.
Energi diperoleh terutama melalui dua jalan:
1.      Fosforilasi substrat
Oksidasi substrat: hilangnya elektron disertai oleh sintesis fosfat kaya energi yang
akan dipindah lewat ADP dengan membentuk ATP
2.      Fosforilasi oksidasi
Tiga molekul ATP diperoleh dari tipa pasang elektron yang dipindahkan dari
NADH ke oksigen.











ü  Molase
Molase adalah limbah industri gu

*Tabel 4.2 Komposisi Molase (%)
Komponen
Presentase
Air
Sukrosa
Dekstrosa
Fruktosa
Gula  reduksi lain
Karbohidrat lain
Abu
Senyawa nitrogen
Asam-asam non nitrogen
Lilin, steron, dan fosfolipid
17-25
30-40
4-9
5-12
1-5
2-5
7-15
2-6
2-8
0,1-1


ü  Whey Susu
Whey susu di peroleh dari limbah pembuatan keju dengan komposisi seperti  tabel 4.3, sering di gunakan sebagai pakan babi.

*Tabel 4.3 Komposisi Whey Susu (g/L)
Komponen
Jumlah (g/L)
Laktosa
Protein
Senyawa nitrogen terlarut
Lipid
Garam-garam mineral
Berat kering
45- 50
7-9
1,5
1-2
6-8
63-70



ü  Sulphite Waste Liquor
Sulphite Waste Liquor (SWL) dari industri kertas mengandung gula dari hidrolisis hemiselulosa dalam kayu. Komposisi SWL tergantung kayu yang digunakan.

ü  Pati
Pati (serealia, kentang) juga merupakan sumber karbon yang murah setelah dihidrolisis menggunakan enzim tanaman (malt) atau amilase mikrobia (bakteri atau kapang).

ü  Hidrokarbon
Hidrokarbon mempunyai rumus CnH2n + 2 dapat berbentuk lurus atau rantai bercabang (iso) yang sukar di degradasi oleh semua mikrobia.dalam fraksi petroleum seperti bahan bakar mungkin menggandung hidrokarbon lain (parafin siklik dan senyawa aromantis) yang biasanya kurang tersedia untuk dimetabolisme. 

2.3.2 Sumber Nitrogen
Dasar kriteria penggunaan nitrogen:
a.       Hanya dibutuhkan satu asam amino, misal asam glutamat dan menyintesis asam amino lainnya dengan trasnsaminasi.
b.      Kebanyakan kapang dapat menggunakan ammonium sebagai satu-satunya sumber nitrogen yang akan dikombinasikan dengan asam organik dari siklus TCA membentuk asam glutamat. 
c.       Beberapa dapat menggunakan nitrat  sebagai sumber nitrogen dan mengubahnya  menjadi ammonium oleh nitrat atau nitrit reduktase.

2.3.3  Mineral
Fungsi beberapa mesonutrien dan unsur mineral adalah suatu kesulitan menentukan secara pasti garam mineral yang dibutuhkan mikrobia.



2.3.4 Kobalt
Konsentrasi kobalt optimum untuk pertumbuhan umumnya adalah 10-12 g/ml. Ini memungkinkan untuk ditambah sejumlah chelating agents (misalnya EDTA) yang secara kuat mengikat ion-ion logam sehingga menjadi tidak tersedia, menjadikan medium sangat kekurangan.

2.3.5 Fosfor dan Sulfur
Di tanah tersedia dalam jumlah sedikit karena umumnya dalam bentuk fosfat anorganik atau fosfat organik yang tidak larut. Peningkatan aktivitas masukan dalam level rendah oleh:
1        Fosfatase: dibebaskan untuk memecah fosfat dari sumber organik.
2        Asam-asam organik:  dibebaskan untuk pH yang lebih rendah dan melarutkan fosfat anorganik.
3        Polifosfat: akumulasi fosfat dalam vakuol.

2.3.6 Besi
Besi terlibat dalm heme sebagai dasar transport molekul , seperti sitokrom konsentrasi yang dibutuhkan antara 0.03-0.3 g/L dalam medium untuk  fermentasi.

2.3.7 Interaksi Antar Ion
Interaksi antar ion sebagai contoh, kobalt umumnya dibutuhkan dalam konsentrasi sekitar 5 ppm karena komponen yang penting dalam vitamin B aktif.

2.3.8  Vitamin dan Faktor Tumbuh
Jika mebutuhkan faktor tumbuh biasanya kelompok vitamin B atau senyawa yang mirip, asam amino tertentu atau beberapa asam lemak. Faktor tumbuh dibutuhkan dalam konsentrasi rendah oleh mikrobia auksotrof.

2.3.9 Precursor
Precursor spesifik terutama untuk produksi metabolit sekunder. Contohnya adalah asam fenilasetat atau penialasetamida.

2. 4  Faktor Lingkungan
 Perubahan yang terjadi di lingkungan dapat mengakibatkan terjadinya perubahan sifat morfologi dan fisiologi jasad. Beberapa golongan jasad sangat resisten terhadap perubahan karena dengan cepat melakukan adaptasi dengan lingkungan.

2.4.1  Faktor Abiotik
Faktor-faktor linkungan yang sering mempengaruhi pertumbuhan mikroba adalah faktor abiotik: suhu, kelembapan, pH, medium, serta faktor biotik.
ü  Suhu
Suhu merupakan salah satu faktor penting dalam kehidupan mikroba. Beberapa mikroba dapat tumbuh pada kisaran suhu yang luas.  Suhu optimum adalah suhu yang paling baik untuk kehidupan jasad. Sedangkan suhu maksimum adalah suhu tertinggi yang masih dapat menumbuhkan mikroba tetapi pada tingkat kegiatan fisiologi yang paling rendah.
1.      Pertumbuhan Mikroba Pada Suhu Rendah
Beberapa organisme tumbuh pada suhu rendah. Jamur Cladosporium dan Sporotrichum mampu tumbuh pada suhu -6,7°C sedangkan Penicillium dan Monilia pada suhu -4°C. Bakteri mampu tumbuh pada suhu -5°C dalam daging, -10°C dalam daging curing, -11°C dalam ikan, -12°C dalam sayuran (kacang-kacangan), dan -10°C pada tiram. Jamur dapat tumbuh pada suhu pada suhu -7,8°C dalam daging dan sayuran,-6,7°C dalam buah-buahan.
2.      Pengaruh Suhu Subfreesing dan Freezing Terhadap Mikroorganisme    
Marth (1973) meringkaskan bahwa pembekuan mikroorganisme meliputi :
a.       pendinginan sel sampai 0°C;
b.      kemudian pendinginan dengan kemungkinan pembentukan Kristal es pada ekstra dan intraseluler;
c.       konsentrasi ekstra dan intraseluler;
d.      penyimpana sel dalam keadaan beku; dan
e.       thawing sel dan substrat.
Pembekuan biasanya akan mengurangi jumlah organisme hidup di dalam makanan. Pengurangan ini merupakan pengaruh dari kondisi lethal dan sublethal.
3.      Respon Mikroorganisme Terhadap Pembekuan
Berbagai faktor dan variable selama pembekuan karena luka dan beberapa tidak rusak.
1.      Macam Mikroorganisme dan kondisinya.
Christopersen (1973) mengklasifikasikan mikroorganisme berdasarkan kepekaan terhadap pembekuan yaitu (a) rentan, (b) agak tahan, (c) tahan.
2.      Laju pembekuan
3.      Suhu pembekuan
4.      Waktu pada Penyimpanan Beku
5.      Macam Makanan
6.      Pengaruh Defrosting
4.      Mekanisme Kematian Sel Karena Pembekuan       
a.       Selama proses pembekuan,air sel akan keluar sehingga air dalam sel akan berkurang.
b.      Bila air berubah menjadi es, volumenya akan menjadi lebih besar.
c.       Dengan terbentuknya Kristal-kristal es selama proses pembekuan, maka akan terjadi pemekatan solute.
d.      Kerusakan membrane akan menyebabkan membrane sel kehilangan fungsinya. Sel akan kehilangan sejumlah intra cellular solute yang mengakibatkan deorganisasi sel itu sendiri.
5.      Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ketahanan Sel Terhadap Pembekuan
Berasal dari sel mikroorganisme,cara-cara pembekuan,suhu beku yang di capai,lama pembekuan,kecepatan pencairan,ada tidaknya cryoprotectant.
6.      Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ketahanan Terhadap Panas
Beberapa faktor yang di ketahui mempengaruhi ketahanan terhadappanas pada sel atau spora adalah :
a. Hubungan Antara Waktu dan Suhu
b. Konsentrasi Awal Spora atau Sel

ü  Kelembapan dan Pengeringan
Tiap jenis mikroba mempunyai kelembaban optimum tertentu. Pada umumnya khamir dan bakteri membutuhkan keleh hmbapan yang lebih tinggi di banding jamur.

ü  pH
Berdasar pH yang ada,jasad di kenal dengan asidofil,neurofil, dan alkalifil. Asidofil adalah mikroba yang dapat tumbuh pada pH antara 2,0-5,0. Mikroba neurofil adalah mikroba yang dapat tumbuh pada kisaran pH 5,5-8,0 sementaa alkalifil adalah dapat tumbuh pada kisarn pH 8,4-9,5.

ü  Tekanan Osmose
Beberapa jasad akan menyesuaikan diri terhadap tekanan osmose yang tinggi,misalnya jasad osmosil,halofil,dan haloduric.

ü  Ion-ion Logam
 Ion-ion logam berat seperti Hg,Ag,Cu,Au,dan Pb pada kadar yang sangat rendah dapat bersifat toksik. Daya bunuh logam berat pada kadar rendah disebut daya oligodinamik.

ü  Iradiasi
Iradiasi pengion di cirikan oleh energi yang sangat tinggi dan kemampuan penetrasi yang besar. Cara-cara dalam hal pengawetan pangan :
1.      Sifat lethalnya tinggi.
2.      Kenaikan suhu badan yang di sterilkan.
3.      Sifat penetrasinya tinggi dan merata.
4.      Tidak meninggalkan residu dalam bahan pangan.
5.      Pada dosis yang rendah (kurang dari 0,5 Mrad) tidak terdapat perubahan  organoleptik pada bahan sedangkan dengan dosis tinggi (lebih dari 1 Mrad), perubahan yang terjadi sangat kecil.


ü  Sinar Ultraviolet
Sinar ultraviolet yang paling efektif untuk membunuh mikroorganisme adalah yang memiliki panjang gelombang dengan 260nm, dengan energi kuantum sekitar 4,9 eV. Sinar dengan panjang gelombang di bawah 200 nm tidak efektif bagi atmosfir.

ü  Sinar Gamma
Iradiasi sinar gamma telah di gunakan sebagai metode pengawetan pangan. Di Indonesia sendiri teknik ini baru di lakukan dalam skala mempengaruhi fungsi metabolism dan fregmentasi DNA yang dapat mengakibatkan kematian sel mikroba sehinga memperbaiki kualitas mkrobiologis pangan dengan mengurangi jumlah jasad perusak dan pathogen.

ü  Tekanan
Ada beberapa zat yang dapat menurunkan tegangan muka yang di sebut surfaktan, misalnya sabun, deterjen, tween 80, triton A20, dan sebagainya. Jasad yang dapat tahan hidup pada tekanan yang tinggi di sebut barofil. Jasad ini banyak tumbuh di samudera maupun dalam tanah pertambangan.

ü  Faktor Biotik
Interaksi jasad yang terkait dengan mikroba dapat di bedakan atas interaksi antar mkroba, interaksi mikroba dengan tumbuhan, dan interaksi mikroba dengan hewan.

2.4.2 Interaksi Antar Mikroba
Interaksi antar mkroba dapat terjadi antara dua mikroba yang sama ukuran selnya (dua sel bakteri dengan sel protozoa),atau antara dua sel yang berbeda ukurannya (sel bakteri dengan sel protozoa).  Sinergisme atau protokooperasi ialah suatu bentuk asosiasi tidak obligat,sedangkan mutualisme adalah bentuk asosiasi yang obligat.  Parasitisme merupakan asosiasi yang sepihak.  Predatorisme merupakan bentuk interaksi yang menyebabkan salah satu mikroba menjadi salah satu mkroba menjadi mangsa mikroba lainnya. Komensalisme merupakan asosiasi yang Antibiosis ialah suatu bentuk asosiasi antarspesies mikroba. Kompetisi merupakan interaksi dua populasi jasad yang keduanya mendapat kerugian.

2.4.3 Asosiasi Mikroba dan Tumbuhan
Simbiosis mikorisa merupakan asosiasi antara system perakaran tanaman dengan kelompok jamur tanah tertentu. Hubungan ini saling menguntungkan. Tanaman mendapatkan hara lebih banyak dari tanah.  Hampir semua tanaman yang tumbuh di alam terinfeksi mikorisa.

ü  Mikorisa
Mikorisa di bedakan atas ektomikorisa dan endomikorisa. Ektomikorisa terutama menginfeksi tanaman kehutanan dari kelompok Betulaceae,Fagaceae,dan Pinaceae. Mikorisa berbeda dengan ektomikorisa dalam hal pembetukan miselium di sekeliling akar.

ü  Rhizobium
Rhizobium merupakan bakteri yang mampu mengadakan simbiosis dengan tanaman leguminosa. Akar tanaman akan mengeluarkan suatu zat yang merangsang aktivitas bakteri Rhizobium.
Ada beberapa fungsi pigmen ini, yaitu :
1.      Sebagai tempat absorpsi dan reduksi nitrogen.
2.      Sebagai pembawa electron khusus dalam fiksasi nitrogen.
3.      Sebagai tingkat pengatur keberadaan oksigen, dan
4.      Sebagai pembawa oksigen nitrogen yang di fiksasi oleh legume.








BAB III
PENUTUP


3.1     Kesimpulan
1.    Mikroorganisme yang ada dalam Industri adalah : Bakteri, khamir dan Jamur.
2.    Kemampuan untuk tumbuh dan menggandakan  diri adalah suatu karakteristik yang amat penting bagi sel hidup.
3.    Dalam fermentasi konvensional umumnya digunakan bahan baku yang tidak mahal, misalnya limbah biji-bijian, daging, prosesing serat dan sebagainya.
4.    Perubahan yang terjadi di lingkungan dapat mengakibatkan terjadinya perubahan sifat morfologi dan fisiologi jasad. Faktor-faktor linkungan yang sering mempengaruhi pertumbuhan mikroba adalah faktor abiotik: suhu, kelembapan, pH, medium, serta faktor biotik.

















Daftar Pustaka


Adams, M.R., and Moss, M.O. 1995. Food Microbiology. The Royal society of Chemistry. Cambridge.
Allen, M. 1995. Kombucha is a Fermented Food Too!. The Kombucha Center. www.trib.com/~kombu/FAQ/home.html
Anonim. 1980. Mutu dan Cara Uji Kue Brem (SII No. 0369.80). Departemen Perindustrian RI. Jakarta.
Ariyanto, G. 2003. Brem Khas tapi Berkendala. Kompas edisi Selasa 18 Maret.
Astawan, M dan M Wahyuni. 1991. Teknologi Pengolahan nabati Tepat Guna. Akademika Pressindo. Jakarta.
Board. R.G. 1983. A Modern Introduction to Food Microbiology. Blackwell Scientific Publications. Oxford.
Chandan, R.C. 1999. Enhancing Market value of Milk by Adding Cultures. J.Dairy Sci 82:2245-2256.
Chen, C and B.Y Liu. 2000. Changes in Major Compotens of Tea Fungus Metabolites During Prolonged Fermentation. J.Appl. Microbiol. 89:834-839.
Clare, D.A., and Swaisgood, H.E. 2000. Bioactive milk peptides : A Prospectus. J.Dairy Sci. 83:1187-1195.
Courtin, P., Monnet, V., and Rul, F. 2002. Cell-wall proteinases PrtS and PrtB have a different role in Streptococcus thermophilus/Lactobacillus bulgaricus mixed cultures in milk. Microbiology 148:3413-3421
Demain, A.L and N.A Solomon. 1986. Manuel of Industrial Microbiology and Biotechnology. American Society for Microbiology. Washington.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar