DERMATOFITOSIS
Penyakit yang disebabkan oleh jamur golongan dermatofit, jamur ini dapat mencerna keratin kulit ( keratinofilik ), sehingga jamur ini dapat menyerang lapisan kulit mulai dari stratum korneum sampaim stratum basalis.Penyebabnya adalah genus : Trichophyton, Epidermophyton, Microsporum.
Penularan penyakit ini melalui : Kontak langsung , kontak tak langsung ( alat-alat ) dari penderita ( manusia / Antropofilik ). Berdasarkan daerah infeksi ada beberapa istilah yaitu :
- Tinea Capitis ( jamur yang menyerang daerah kepala )
- Tinea Barbae ( menyerang daerah jenggot )
- Tinea Fasei ( menyerang pada muka )
- Tinea Cruris ( menyerang daerah pantat )
- Tinea Pedis ( menyerang kaki )
- Tinea unguium ( menyerang kuku )
- Tinea Corporis ( menyerang badan )
- Tinea interdigitalis ( menyerang jari kaki, tangan )
Penyakit yang disebabkan oleh jamur golongan dermatofit, jamur ini dapat mencerna keratin kulit ( keratinofilik ), sehingga jamur ini dapat menyerang lapisan kulit mulai dari stratum korneum sampaim stratum basalis.Penyebabnya adalah genus : Trichophyton, Epidermophyton, Microsporum.
Penularan penyakit ini melalui : Kontak langsung , kontak tak langsung ( alat-alat ) dari penderita ( manusia / Antropofilik ). Berdasarkan daerah infeksi ada beberapa istilah yaitu :
- Tinea Capitis ( jamur yang menyerang daerah kepala )
- Tinea Barbae ( menyerang daerah jenggot )
- Tinea Fasei ( menyerang pada muka )
- Tinea Cruris ( menyerang daerah pantat )
- Tinea Pedis ( menyerang kaki )
- Tinea unguium ( menyerang kuku )
- Tinea Corporis ( menyerang badan )
- Tinea interdigitalis ( menyerang jari kaki, tangan )
GENUS TRICHOPHYTON
Secara Mikroskopik ditemukan hifa bersepta / bersekat, hifa spiral, ditemukan makrokonidia berbentuk gada berdinding tipis terdiri dari 6 – 12 sel juga ditemukan mikrokonidia yang bentuknya seperti tetes air. Secara makroskopik ditemukan koloni yang kasar berserbuk / radier pada bagian tengah menonjol. Contoh : Trichophyton mentagropytes.
Trichophyton rubrum
Secara Mikroskopik ditemukan hifa bersepta / bersekat, hifa spiral, ditemukan makrokonidia berbentuk gada berdinding tipis terdiri dari 6 – 12 sel juga ditemukan mikrokonidia yang bentuknya seperti tetes air. Secara makroskopik ditemukan koloni yang kasar berserbuk / radier pada bagian tengah menonjol. Contoh : Trichophyton mentagropytes.
Trichophyton rubrum
GENUS MICROSPORUM
Genus Microsporum secara mikroskopik
ditemukan hifa bersekat,Mikrokonidia. Makrokonidia seperti gada dengan
dinding sel tebal dan berduri / kasar, sel pada
makrokonidia terdiri dari 8 –12 sel. Secara makroskopik koloni
tampak granuler berserbuk. Contoh : M. Cannis, M .
gypseum. M. nannum. M. Cokkei
GENUS EPIDERMOPHYTON
Genus Epidermophyton secara
mikroskopik tampak hifa bersekat, ditemukan makrokonidia
berbentuk seperti gada berdinding halus mengandung 2 - 4 sel,
ditemukan klamidospora. Makrokonidia ini tersusun pada
satu konidiophore 2–3 buah.Tidak ditemukan mikrokonidia.Secara makroskopik
koloni epidermophyton tampak granuler,berserabut,menonjol pada
bagian tengah. Contoh : Epidermophyton flocosum
Candida albicans
Candida albicans
|
||||||||||||||||
|
||||||||||||||||
Candida stellatoidea
Oidium albicans
|
Candida albicans adalah spesies cendawan patogen dari
golongan deuteromycota. Spesies cendawan ini merupakan penyebab infeksi oportunistik yang disebut kandidiasis pada kulit, mukosa, dan organ dalam manusia. Beberapa karakteristik dari spesies ini adalah
berbentuk seperti telur (ovoid) atau sferis dengan diameter 3-5 µm dan
dapat memproduksi pseudohifa. Spesies C. albicans memiliki dua
jenis morfologi, yaitu bentuk seperti khamir dan bentuk hifa. Selain itu, fenotipe atau
penampakan mikroorganisme ini juga dapat berubah dari berwarna
putih dan rata menjadi kerut tidak beraturan, berbentuk bintang, lingkaran, bentuk
seperti topi, dan tidak tembus cahaya.Cendawan ini
memiliki kemampuan untuk menempel pada sel inang dan melakukan kolonisasi.
Dampak Candida bagi Kesehatan
Di
dalam tubuh, Candida akan dikontrol oleh bakteri baik agar tetap berada
dalam jumlah yang rendah dan seimbang. Bakteri baik dalam tubuh akan bekerja
dengan cara memakan Candida. Sayangnya, antibiotik,
pil pengontrol kehamilan, kortison, alkohol,
sebagian besar makanan junk food, dan kemoterapi
akan membunuh bakteri menguntungkan dalam tubuh (probiotik)
sehingga menyebabkan jumlah Candida tidak terkendali. Saat
pertumbuhannya berlebihan, Candida akan mengkolonisasi saluran pencernaan,
berubah menjadi jamur, dan membentuk struktur seperti akar yang disebut rizoid.
Struktur rizoid dapat menembus mukosa atau dinding usus, membuat lubang
berukuran mikroskopik, dan menyebabkan racun, partikel makanan
yang tidak tercerna, serta bakteri dan khamir dapat masuk ke alam aliran darah. Kondisi tersebut
disebut sebagai sindrom kebocoran usus (leaky gut syndrome). Kebocoran
pada dinding usus akan menyebabkan khamir seperti Candida dapat menyebar ke
berbagai bagian tubuh, seperti mulut, sinus, tenggorokan, saluran reproduksi, jantung,
dan kulit.
Cendawan
ini dapat memproduksi etanol (alkohol) yang memiliki efek intoksifikasi dalam darah bila
kadarnya terlalu tinggi. Etanol tersebut dihasilkan dengan cepat ketika Candida
memiliki sumber makanan berupa gula putih dan beberapa produk tepung lainnya.
Di dalam kondisi yang akut, etanol diproduksi berlebihan hingga liver tidak dapat
mengoksidasi dan mengeliminasinya. Selain itu, Candida juga dapat
menyebabkan masalah menstrual dan hipotiroid. Candida dapat memproduksi
hormon estrogen
palsu sehingga tubuh menangkap sinyal bahwa produksi estrogen sudah mencukupi
dan harus produksi hormon tersebut dihentikan. Masalah lainnya adalah
pengiriman sinyal ke tiroid yang membuat produksi tiroksin
dihentikan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar